Jakarta - Musim lalu klub-klub Liga Indonesia masih diperbolehkan memakai lima pemain asing. Namun mulai musim ini setiap klub hanya boleh mempunyai maksimal empat pemain mancanegara.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, kepada wartawan di Kantor PSSI, Jakarta, Kamis (29/9/2011) siang WIB.
Untuk musim depan format pemain asing adalah 3+1, yakni tiga pemain asing non-Asia dan satu pemain Asia. Musim lalu kebijakannya adalah 3+2, dengan dua pemain Asia.
"Pemain asing 3+1 untuk superliga level satu. Kalau mau pemain Asia empat-empatnya juga boleh. Kalau untuk level dua, tiga pemain asing saja tapi bebas dari negara manapun," ucap Sihar.
Lebih lanjut Sihar menghimbau kepada klub untuk menerapkan sistem kontrak minimal dua tahun bagi setiap pemain demi keseimbangan sistem keuangan klub tersebut.
Selama ini sebagian besar klub di Indonesia cenderung mengontrak pemain dengan jangka waktu semusim.
"Kita maunya kontrak pemain minimal dua tahun, karena setiap akhir musim pemain selalu seleksi dan transfer window tidak aktif. Juga kontrak untuk pemain muda jangka panjang, sehingga bisa untuk pembinaan jangka panjang," sambungnya.
"Untuk besaran kontrak kita serahkan kebijakan klub. Walau melihat kondisi keuangan klub kurang, tapi dengan jangka panjang diharapkan bisa dimanfaatkan untuk penjualan musim berikutnya," tuntasnya.
Budgeting Cap
Tentang budgeting cap, Sihar mengatakan bahwa batasan Rp 15 miliar untuk tim peserta Liga Indonesia level satu tampaknya akan kembali direvisi. Hal ini disebabkan membengkaknya jumlah peserta kompetisi musim ini, dari 18 ke 24 tim.
"Karena jumlah klub bertambah dan pastinya jumlah pertandingan pun makin banyak, maka budgeting cap itu tergantung klub masing-masing sekarang. Tapi mungkin akan digunakan persentase, berapa persen untuk gaji pemain, berapa persen untuk akomodasi klub," terangnya.
Sumber : DetikSport
Payah ah, 18 tim aja udah keteteran, apalagi 24 tim..
BalasHapus